Lokakarya Sinergi untuk Kolaborasi Lebih Baik

Tahun ini merupakan waktu capaian terakhir target 100-0-100 di bidang perumahan dan permukiman. Dalam amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 pemerintah menetapkan target 100% akses untuk sektor air minum dan sanitasi, serta 0% untuk permukiman kumuh.

Dengan tujuan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi semua pihak dalam mencapai target universal akses dan SDGs kedepan, dalam waktu dekat ini Kelompok Kerja Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS) Nasional mengadakan Lokakarya Sinergi Kolaborasi Pengelolaan Pengetahuan Sektor Perumahan dan Permukiman pada 11-12 Februari 2018 di Hotel A One, Jakarta.

Dalam sambutannya, Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgyanti mengatakan, diharapkan melalui kegiatan ini akan semakin banyak pengalaman yang bisa dibagikan dan menjadi pembelajaran bersama.

"Salah satu tujuan lokakarya ini juga untuk menyusun strategi dan perencanaan bersama dalam kegiatan knowledge management sharing. Keluarannya diharapkan ada rencana kerja bersama,"� ujarnya.

Pada sesi diskusi disampaikan juga bahwa saat ini Bappenas melalui Pokja PPAS sedang menyempurnakan platform knowledge management yang nantinya akan menjadi salah satu wadah untuk saling berbagi informasi dari banyak pihak.

Harapannya, semua pihak dapat bergabung sehingga bisa memperat kolaborasi guna mencapai tujuan bersama. Tujuannya akhirnya yaitu menjamin ketersediaan air minum dan sanitasi aman dan berkelanjutan, serta mewujudkan kota-kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan bagi semua.

Berdasarkan data BPS Kor Susenas 2018 ditunjukkan bahwa capaian air minum saat ini baru mencapai 61,29% dan 74,58% untuk sanitasi. Sementara untuk sektor perumahan capaian berada di angka 21.733 Ha untuk penanganan permukiman kumuh dan 895.720 unit untuk fasilitas penyediaan hunian layak. Kolaborasi pengelolaan pengetahuan ini pun diyakini menjadi upaya efektif dalam meningkatkan semua capaian yang ada