Perkuat Kolaborasi Air Minum dan Sanitasi, Bappenas Kunjungi Banyuwangi


Dalam waktu dekat ini, tepatnya pada 18-22 Oktober, Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman baru saja mengadakan kunjungan lapangan ke Kabupaten Banyuwangi untuk melakukan berbagai kegiatan, mulai dari audiensi dengan pemerintah daerah setempat, mengikuti pelatihan trainer STBM Pilar 4, hingga melakukan kunjungan lapangan ke TPS3R, PDAM, hingga UPTD.

Bukan hanya berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dalam melakukan kunjungan ini, Dit. Perkim juga didukung oleh Sistemiq yang merupakan salah satu mitra pembangunan dengan fokus pendampingan pada peningkatan sektor persampahan di Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Andre Kuncoroyekti, Direktur Program Banyuwangi Hijau dari Sistemiq mengatakan, harapannya kunjungan lapangan kali ini tidak hanya mampu memberikan informasi detail terkait pembangunan sektor air minum, sanitasi, dan juga persampahan di Banyuwangi, namun bisa memberikan pembelajaran untuk mendukung upaya percepatan peningkatan akses air minum dan sanitasi, termasuk sektor persampahan yang saat ini masih perlu ditingkatkan.

Menurut Andre, saat ini Pemkab Banyuwangi didukung oleh Sistemiq sedang menjalankan program Banyuwangi Hijau sebagai upaya konkrit dalam mengendalikan sampah. Melalui program ini akan dibangun pusat pengolahan sampah untuk mendukung upaya pengelolaan sampah yang terpadu, termasuk untuk menerapkan praktik 3R (reuse, reduce, recycle).

"Harapannya program ini bisa mengelola 27 ribu ton sampah, termasuk sampah plastik. Terkait itu, salah satu upaya yang Pemda dan Sistemiq lakukan adalah memperkuat kelembagaan dan mendorong adanya Perda Retribusi," jelas Andre.

Upaya lain yang sedang dilakukan adalah memperkuat sistem pengelolaan sampah di tingkat desa, melakukan kolaborasi, hingga menguatkan hubungan antar pihak terkait. "Saat ini kami juga sedang mengembangkan strategi pemicuan sampah kepada masyarakat melalui program STBM pilar 4," katanya.

Terkait pembangunan sarana pengelolaan sampah, Andre mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Banyuwangi telah melakukan persiapan pembangunan dengan harapan awal tahun 2023 mendatang sudah bisa rampung dan dapata digunakan optimal," tambahnya.

Kemudian, Budi Wahono, Sekretaris Bappeda Banyuwangi, menjelaskan, hingga saat ini sampah memang masih menjadi tantangan bagi Kabupaten Banyuwangi. "Disini sampah hasil pertanian yang mendominasi. Terkait itu, selain sampah plastik, kami juga mulai melakukan tata kelola penanganan sampah organik," ucapnya.

Menurut Budi, bukan hanya telah memiliki peraturan pendukung untuk pengelolaan sampah lebih baik, namun Pemda Banyuwangi juga telah melakukan berbagai upaya lain, salah satunya menginisiasi pembentukan UPT persampahan dengan tujuan agar pengelolaan sampah yang saat ini sudah dilakukan menjadi lebih terorganisir, fokus, dan bisa berjalan optimal. "Saat ini kondisi TPA Banyuwangi sendiri sudah dalam kondisi hampir penuh dan pemda juga telah menyiapkan lahan untuk pembangunan TPA baru," terangnya.

Sementara itu, Nur Aisyah Nasution, Koordinator Bidang Air Minum dan Sanitasi, Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman, Bappenas menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan lapangan ini adalah untuk mengetahui kondisi riil sektor air minum, sanitasi, termasuk sektor persampahan yang ada di Banyuwangi. "Terlebih saat ini, isu persampahan sedang menjadi perhatian banyak pihak baik dalam skala nasional maupun global. Sekadar info, untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan saat ini Pemrintah Pusat sendiri dibawah koordinasi Bappenas telah menyusun plaform pengelolaan persampahan yang nantinya akan menjadi rujukan nasional untuk pengelolaan persampahan," jelasnya.

"Bukan hanya itu, tujuan kedatangan tim ke Banyuwangi juga untuk melihat hibah berbasis kinerja yang diterima PDAM, termasuk sebagian tim juga akan mengikuti pelatihan STBM pilar 4 yang nantinya diharapkan bisa menjadi pilot nasional. Harapannya semua kegiatan yang dilaksanakan kali ini dapat menambah informasi dan menjadi pembelajaran baik untuk semua," pungkasnya.