Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah, Banyuwangi Latih 30 Sanitarian


Dalam waktu dekat ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dibawah Koordinasi Dinas Kesehatan bersama dengan Sistemiq Lestari Indonesia baru saja mengadakan workshop program STBM dan Pengenalan Panduan Pemicuan Pilar 4 STBM yang melibatkan 30 sanitarian dari 7 kecamatan. Harapannya kegiatan ini dapat membantu para sanitarian dalam melaksanakan pemicuan kepada masyarakat untuk pengelolaan sampah yang baik di tingkat rumah tangga.

Seperti diketahui, saat ini pengelolaan sampah masih menjadi tantangan, baik bagi pusat maupun daerah. Bukan sekedar belum optimalnya kegiatan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, namun tantangan persampahan juga berkaitan dengan masih minimnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengurangan maupun penanganan sampah.

Pada sesi pembukaan workshop, para peserta diajak untuk mengenal program persampahan yang ada di wilayahnya. Untuk hal ini, perwakilan dari Sistemiq dan Dinas Kesehatan memaparkan tentang program Banyuwangi Hijau yang saat ini tengah dijalankan oleh Pemda dan didukung oleh Sistemiq.

Sekadar informasi, Banyuwangi Hijau merupakan program untuk pengelolaan sampah yang lebih baik yang dilakukan melalui beberapa upaya strategis, yaitu pembangunan TPS3R di Kecamatan Songgon dengan target pengelolaan mencapai 86 ton/hari dan pembangunan TPS3R yang melayani 250 ribu penduduk di 33 desa di enam kecamatan.

Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat mendukung target nasional dengan mengurangi 30% sampah dari sumber, 70% penanganan, dan 10% sampah laut pada 2025 mendatang.

Pada sesi berikutnya, para pesertapun langsung diberikan materi oleh fasilitator mengenai langkah-langkah pemicuan kepada masyarakat untuk STBM pilar 4. Pada tahapan ini, para peserta juga diajak untuk mengenal apa itu tugas dan kewajiban fasilitator. Tujuannya, agar para sanitarian ini nantinya dapat menjalankan pemicuan dengan tepat dan benar, sesuai dengan kondisi lingkungan dan masyarakat yang akan dipicu.

Setelah itu, peserta diminta untuk mengukur terlebih dulu mengukur pengetahuaan yang mereka miliki terkait sejumlah program yang ada di Banyuwangi, termasuk program STBM. Tujuannya, agar pengajar bisa mengetahui materi mana yang harus dikuatkan saat memberikan pelajaran kepada para peserta.

Langkah selanjutnya, fasilitator mengajak para peserta untuk memahami konsep program STBM. Dalam tahapan ini para peserta diberikan informasi komprehensif mengenai STBM, khususnya mengenai pilar 4 yaitu tentang pengelolaan sampah rumah tangga. Kemudian, peserta diberikan pelatihan mengenai cara-cara pemicuan yang tepat dan benar.

Pada sesi ini, peserta juga diajarkan mengenai tips untuk melibatkan aktif masyarakat dalam setiap proses. Pada sesi berikutnya, peserta kemudian diajak untuk melakukan transek pemilahan dan pembakaran sampah. Pada kegiatan ini peserta dikenalkan beragam jenis sampah dan diajarkan bagaimana menggugah kepedulian masyarakat tentang bahaya pembakaran sampah. Sesi terakhir dalam worskhop adalah peserta diajarkan untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi. Bukan sekadar diajarkan berbagai tahapan pemicuan yang tepat, namun pada kegiatan workshop yang dilakukan selama dua hari pada 19-20 Oktober 2022 di Aula Kantor Dinas Kesehatan, Banyuwangi para sanitarian juga diberikan tips-tips jitu untuk membuat masyarakat terlibat aktif dalam setiap kegiatan pemicuan.

Pada sesi audiensi dengan Bappeda Banyuwangi, Nur Aisyah Nasution Koordinator Bidang Air Minum dan Sanitasi, Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman, Bappenas menjelaskan bahwa harapannya workshop pemiciuan STBM pilar 4 yang telah dilaksanakan di Banyuwangi ini bisa menjadi percontohan nasional untuk nantinya dapat di replikasi oleh daerah lainnya.