Wakatobi Kumpulkan 2,8 Ton Sampah Laut di Hari Bumi

WAKATOBI — Minggu, 22 April 2019

Melibatkan masyarakat dari 4 Pulau sekaligus, Balai Taman Nasional Wakatobi dan SARA BARETA Kahedupa bekerjasama menggelar Aksi Bersih Sampah Plastik dan melakukan penanaman bibit Mangrove, Sabtu (21/4) dan Minggu (22/4).

Bertepatan dengan Hari Bumi, aksi ini melibatkan berbagai kalangan--mulai dari Pemerintah Kecamatan Kaledupa, Desa Sombano, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gajah Mada, Polsek Kaledupa, WWF, TNC, FORKANI, Operation Wallacea, kelompok pecinta alam, siswa-siswi sejumlah SMA di Kepulauan Wangi-Wangi, hingga perwakilan Bank BPD Sultra. Tujuannya, tak lain tak bukan, adalah demi menumbuhkan kepedulian semua pihak terhadap keberlangsungan ekosistem yang penting bagi wilayah pesisir ini.

"Kiranya kegiatan ini dapat menjadi motivasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih mencintai lingkungan dan bumi," ungkap Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi Heri Santoso.

Dengan melibatkan massa dari Pulau WAngi-wangi, KAledupa, TOmia, & BInongko, Kabupaten Wakatobi kembali melangsungkan gerakan pengumpulan sampah bawah laut. Sebelumnya, Balai TN Wakatobi telah memulai kesadaran akan pentingnya penyapuan sampah bawah laut pada ajang peluncuran gerakan 'Waste-Key-To-Be' pada Februari 2018 lalu. Kali ini, tim penyelam menyasar perairan di sekitar Pulau Hoga. Tampak bahwa sudah terdapat terumbu karang yang rusak, patah, dan mengalami pemutihan. Kerusakan-kerusakan ini tak lain tak bukan disebabkan oleh banyaknya sampah plastik yang menutupi terumbu karang, serta penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

Dalam Aksi Bersih tersebut, sampah plastik yang terkumpul beratnya mencapai 2,8 ton.




Aksi di 4 pulau ini adalah bagian dari wujud Implemetasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan yg telah diluncurkan oleh Bupati Wakatobi, tanggal 21 Februari 2018 lalu pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Wakil Bupati Wakatobi pun Ilmiati Daud menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang melibatkan berbagai kalangan ini.

"Bumi Wakatobi sebagai Taman Nasional Laut di Indonesia punya keanekaragaman hayati yang tinggi, juga diakui dunia lewat predikat Cagar Biosfer. Ini harus kita jaga bersama," tandasnya.

Selain aksi bersih, gerakan ini juga melakukan penghijauan pantai lewat penanaman bibit mangrove. Sadar penuh dengan posisi strategisnya sebagai destinasi wisata laut, Kabupaten Wakatobi turut memperhatikan ekosistem laut hingga ke hutan mangrove. Selain menjadi penyangga kerusakan akibat abrasi ombak pantai, ekosistem mangrove turut menjadi habitat bagi ikan-ikan kecil.

Memulai sesi penanaman mangrove, Kepala Balai TN Wakatobi, Camat Kaledupa, perwakilan SARA BARATA Kahedupa, Kapolsek Kaledupa, perwakilan Danramil, perwakilan TNC Wakatobi, serta perwakilan FORKANI masing-masing menancapkan bibit mangrove yang telah disediakan. Setelah itu, seluruh peserta yang terdiri dari masyarakat umum dan 100 orang kelompok pecinta alam lintas pulau pun menanamkan 500 bibit jenis Rizophora di sekitar Dermaga Ambeua, Kecamatan Kaledupa.

SARA BARATA Kahedupa pun menegaskan, bahwa masyarakat perlu lebih peduli terhadap kehidupan pesisir dan laut yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Wakatobi. SARA BARATA mendukung sepenuhnya penghidupan kembali cara mengelola lingkungan berdasarkan adat yang telah ada sebelumnya.



***