Pengaruh Parasitas dan Permeabilitas Tanah Serta Jarak Tangki Septik Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di Wilayah Pesisir Ditinjau Dari Parameter Bakteri E-Coli (Studi Kasus : Kecamatan Semarang Utara

Pemanfaatan air tanah dangkal di wilayah pesisir dengan kondisi fisik daerah yang memiliki muka air tanah tinggi, permeabilitas tanah sedang hingga tinggi dan memiliki porositas yang tinggi dimana letak tangki septik belum memenuhi jarak aman terhadap sumur perlu menjadi bahan pertimbangan karena bakteri-bakteri dari tangki septik dapat mencemari air sumur dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi bakteri E. Coli pada air tanah dangkal di kecamatan Semarang Utara sebagai sumber air bersih serta untuk mengetahui hubungan antara porositas dan permeabilitas tanah serta jarak dari tangki septik ke sumur terhadap konsentrasi E. Coli. Subyek penelitian adalah sumur dangkal yang masih digunakan oleh masyarakat. Jumlah sampel 25 buah sumur dan 13 sampel tanah  yang ditentukan secara purposive. Pengambilan sampel air berdasarkan metode pengambilan contoh air Departemen Kesehatan Air RI (1997), sedangkan sampel tanah dilakukan dengan melakukan boring dengan kedalaman  ± 1m . Pemeriksaan kualitas bakteriologis air dengan metode MPN tabung berganda 3-3-3. Teknik analisis ynag digunakan adalah Anova, Regresi dan Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 sampel air yang diperiksa seluruhnya tidak memenuhi persyaratan sebagai sumber air minum namun 4 sampel masih memenuhi syarat sebagai sumber air bersih. Dari hasil analisa statistik variabel jarak memiliki hubungan yang kuat terhadap kualitas bakteriologis air dengan korelasi sebesar – 83,5%.. Porositas dan permeabilitas tanah memiliki hubungan yang rendah terhadap kualitas bakteriologis air dengan korelasi berturut-turut sebesar 28,2% dan 3,1%. Persamaan eksponensial yang diperoleh dari hubungan antara jarak dari tangki septik ke sumur terhadap konsentrasi E. Coli menghasilkan jarak aman yang direkomendasikan antara sumur dan tangki septik yaitu minimal 15 meter untuk menghindari pencemaran fekal.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)