Studi Potensi Peningkatan Nilai Ekonomi Sampah Anorganik melalui Konsep Daur Ulang Dalam Rangka Optimalisasi Pengelolaan Sampah

Komposisi sampah Kota Magelang pada tahun 2006 terdiri dari 69,65% sampah organik, dan sampah anorganik 30,35%, hal ini menunjukkan bahwa Kota Magelang mempunyai potensi untuk mengurangi sampah yaitu dengan konsep 3R serta mengoptimalkan peran pemulung dalam mengelola sampah anorganik. Pengelolaan sampah awal menunjukkan kondisi yang masih masih belum optimal dimana sampah organik dan anorganik belum terpilah dari sumbernya. Akibatnya, sampah anorganik dibuang ke TPS karena dianggap tidak dapat didaur ulang dan sudah tidak bernilai ekonomi.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kuantitas dan besar potensi ekonomi sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan untuk daur ulang, dilanjutkan dengan rencana teknik operasional pengelolaan sampah dengan konsep daur ulang. Metode penelitian ini dilakukan melalui sampling pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah sesuai dengan SNI 19-3964-1994. Dari hasil perhitungan  didapatkan, kuantitas sampah anorganik yang laku dijual pemulung pada tahun 2007 sebelum optimalisasi sebesar 1880,625 kg/hari (4,0%) dengan prediksi pendapatan pemulung Rp2.424.871,00/hari. Sedangkan setelah optimalisasi naik menjadi 6245,28 kg/hari (13,28%) dengan prediksi pendapatan pemulung Rp8.052.679,00/hari  dari potensi ekonomi sebesar Rp11.524.423,00 potensi ekonomi yang ada. Dengan konsep daur ulang, volume sampah yang dikelola pemulung pada tahun 2023 meningkat dari 17,77 m3/hari menjadi 105,87 m3/hari. Sehingga, konsep daur ulang di Kota Magelang dapat menaikkan volume sampah yang dikelola pemulung sebesar 495,67%, dan menurunkan biaya operasional sebesar 14,27%

 

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)