Bank Sampah Mekar Sari Berhasil Kelola Puluhan Ton Sampah di Kecamatan Mampang Prapatan Melalui Sinergi Multipihak

Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari lalu, menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk terus membenahi sistem pengelolaan sampah yang ada. Pasalnya, menurut data SIPSN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2022, menunjukan bahwa timbulan sampah di Indonesia mencapai 19 juta ton, dengan 4.2 juta ton yang belum berhasil dikelola. Melihat target yang dituangkan dalam Kebijakan dan Strategi Nasional (JAKSTRANAS), seharusnya Indonesia mampu mencapai 70% penanganan sampah, dengan 30% pengurangan di tahun 2025. Namun nyatanya, saat ini pada skala perkotaan, Indonesia baru berhasil menangani 54.5% sampah, dengan 0.7% pengurangan (SUSENAS MKP 2019, dikelola oleh BAPPENAS). Berangkat dari hal ini, tentu diperlukan upaya kolaborasi dan sinergi multipihak untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah di Indonesia.
 
Salah satu upaya menarik datang dari warga RW 05 Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Saat ini mereka sudah memiliki Bank Sampah Mekarsari yang terbilang cukup aktif. Bank Sampah Mekarsari sudah memiliki 316 nasabah, dan secara terjadwal melakukan penimbangan sampah setiap dua minggu sekali. Pengurus - pengurus yang terlibat juga berasal dari warga sekitar yang memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga lingkungan tetap bersih dari pencemaran sampah.
 
“Kami melakukan pemilahan sampah dan menjalankan Bank Sampah ini, dengan kesadaran bahwa kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab kita masing-masing. Jadi aktivitas ini sudah mendarah daging. Selain itu, jika bisa dikelola dengan benar, sampah sebenarnya memiliki nilai tukar ekonomi yang cukup tinggi,” jelas ibu Ira, salah satu pengurus dari Bank Sampah Mekarsari.
 
Disisi lain, keberhasilan Bank Sampah Mekar Sari tentu tidak diupayakan sendiri, kolaborasi multipihak menjadi salah satu kunci suksesnya. Saat ini, kolaborasi yang sedang berlangsung ialah dengan Bank Mandiri dan Nara Synergy melalui program #MandiriPilahSampah. Sejak Maret 2022, Nara Synergy secara berkala melakukan pendampingan dan peningkatan kapasitas untuk pengurus - pengurus Bank Sampah Mekarsari, mulai dari pembekalan materi edukasi, pemberian kelengkapan infrastruktur seperti biodigester, sampai pembenahan buku besar pencatatan Bank Sampah. Melalui program #MandiriPilahSampah, Bank Sampah Mekar Sari sudah berhasil mengelola 18 ton sampah dengan nilai tukar 63 juta yang langsung masuk menjadi tabungan nasabah.
 
Managing Director Nara Synergy, Angeline Callista mengakui bahwa kolaborasi dengan Bank Sampah Mekar Sari menjadi salah satu praktik baik yang nantinya dapat direplikasi ke daerah lain. Selain membantu percepatan pencapaian target nasional, Bank Sampah juga menjadi alternatif yang baik untuk pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
 
“Pengelolaan sampah harus dilakukan dari tingkat terkecil seperti individu dan rumah tangga sampai ke tingkat nasional, untuk meminimalkan bahkan meniadakan sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Bank Sampah dapat menjadi sarana edukasi yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah. Dalam kolaborasi ini kami berperan untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan manajemen Bank Sampah, agar nantinya mereka dapat memiliki sistem yang lebih baik,” pungkas Angel.
 
Menyinggung terkait target jangka panjang, Angel menyampaikan bahwa Nara Synergy akan terus melakukan pendampingan Bank Sampah dan menyasar lokasi baru di DKI Jakarta. Strategi yang diterapkan tentu mengambil pembelajaran dari kolaborasi bersama Bank Sampah Mekar Sari, “Harapannya bisa lebih banyak kolaborasi secara masif antara masyarakat, private sector, lembaga filantropi dan pemerintah untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik kedepannya,” jelas Angel.