Publikasi

Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Propinsi: Susenas Buku 2-2007

Badan Pusat Statistik   2007 1.408

Terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan Juli 2007 dan tajamnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun 2005 berakibat pada tingkat kesejahteraan masyarakat menurun secara drastis dan tingkat kemiskinan naik. Dalam situasi seperti ini peranan data sensus ekonomi nasional (susenas) panel dalam perumusan program yang targetnya golongan miskin menjadi lebih penting dari sebelumnya. 

Dengan pola konsumsi penduduk yang berubah dari waktu ke waktu dan antara daerah satu dengan daerah lainnya tergantung kepada selera, pendapatan dan lingkungan.  Pada akhirnya pola konsumsi menentukan berapa jenis barang tertentu yang harus disediakan dan bagaimana distribuasinya, terutama dalam hal makanan agar harga tidak terguncang.  Data konsumsi yang dihasilkan dari Susenas Panel dapat menjadi masukan berharga untuk menilai kelayakan persediaan berbagai komoditi.  

Data-data hasil sensus ekonomi nasional tentang konsumsi kalori dan protein penduduk Indonesia dan provinsi pada tahun 2007 terdapat dalam buku ini. Penerbitan buku ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai tingkat konsumsi serta perilaku konsumen berbagai lapisan masyarakat pada tingkat nasional dan provinsi.

Adapun data-data tersebut diantaranya adalah rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari menurut kelompok makanan tahun 2002, 2005 dan 2007; rata-rata konsumsi protein per kapita sehari menurut kelompok makanan tahun 2002, 2005 dan 2007; rata-rata konsumsi kalori per kapita sehari menurut kelompok makanan dan golongan pengeluaran per kapita sebulan tahun 2007; dam rata-rata konsumsi protein per kapita sehari menurut kelompok makanan dan golongan pengeluaran per kapita sebulan tahun 2007.

Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia: Susenas Buku 1-2007

Badan Pusat Statistik   2007 2.968

Selama periode 2002-2005 terjadi peningkatan kesejahteraan penduduk yang ditandai dengan penurunan yang cukup berarti pada presentase pengeluaran penduduk untuk produk makanan. Sedangkan di periode 2005-2007 terjadi juga penurunan dengan jumlah presentase yang relatif kecil dibandingkan periode sebelumnya.

Data diatas merupakan salah satu dari hasil sensus nasional yang menggambarkan distribusi penduduk dan tingkat pemerataan pendapatan penduduk se-Indonesia. Pengumpulan data pada sensus ini terbagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu konsumsi makanan dan bukan makanan.

Semua data disajikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Adapun data-data yang terdapat dalam publikasi ini meliputi persentase penduduk menurut golongan pengeluaran perkapita sebulan tahun 2007; pengeluaran rata-rata per kapita sebulan menurut kelompok barang (dalam rupiah) pada tahun 2002, 2005 dan 2007; persentase pengeluaran rata rata per kapita sebulan menurut kelompok barang tahun 2002, 2005 dan 2007; kelompok barang dan golongan pengeluaran per kapita sebulan (dalam rupiah) tahun 2007; sebulan menurut kelompok barang dan golongan pengeluaran per kapita sebulan tahun 2007; konsumsi rata-rata per kapita seminggu menurut jenis makanan dan golongan pengeluaran per kapita sebulan tahun 2007; konsumsi dan pengeluaran rata-rata per kapita seminggu menurut jenis makanan tahun 2007; dan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan menurut jenis barang bukan makanan dan golongan pengeluaran per kapita sebulan (dalam rupiah) tahun 2007.

Edo Sakit Flu: Seri Kenali Cegah Tangani

Irena Tjiunata   2010 1.706

Buku yang diterbitkan oleh World Vision Indonesia ini merupakan cerita dalam bentuk komik pembelajaran untuk anak-anak. Komik ini  mengajak mereka untuk mengenali gejala flu, mengetahui cara pencegahan dan penanganannya secara sederhana, mempraktekkan cara pencegahan flu dengan mencuci tangan dan menerapkan etiket batuk dan bersin sejak dini untuk bekal dimasa yang akan datang.

Selain cerita Doni dan Lia batal bermain dengan Edo yang sedang terkena sakit flu, buku ini berisi aktivitas yang mengajak anak anak untuk mencari gambar yang menceritakan cara mencegah penularan sakit flu, bila sudah menemukan gambar tersebut diberi warna sesuai keinginan anak anak.  Aktivitas lainnya adalah mengurutkan gambar cara cuci tangan yang benar dan mengajak anak anak untuk menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “kucuci tanganku”.

Pengembangan Sistem Informasi Geografis Kesehatan, Air Minum dan Penyehatan Lingkungan: Tesis

Nizma Fadila   2012 1.288

Air dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga keberadaaan air perlu dijaga dengan baik. Kebutuhan masyarakat pada air, apabila tidak dikuti dengan sanitasi yang baik akan berakibat pada krisis air. Salah satu cara mengatasi hal ini diperlukan proses perencanaan dan pengambilan keputusan, untuk itu diperlukan pemanfaatan dan analisis data.  Tingginya kebutuhan akan data mendorong adanya kebutuhan terhadap pengembangan sistem informasi geografis kesehatan pada air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL).

Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasikan model sistem informatika analisis spasial faktor resiko penyakit bawaan air yang mampu mendukung pengambil keputusan dalam proses perencanaan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana air bersih dan sanitasi nasional. Dengan melakukan proses analisis over laying dan ploting data dalam sistem ini, maka keluaran data yang didapatkan berupa data tabulasi, grafik dan peta, yang dipercaya mampu melihat kesenjangan masing-masing wilayah.

Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih Hingga Layak Minum

Fety Kumalasari, Yogi Satoto   2011 2.865

Air sangat penting untuk tubuh manusia, dimana air dapat mengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang racun dan sisa makanan, baik untuk kulit, pencernaan, sendi dan otot dan pemulihan penyakit. Selain itu air pun diperlukan sebagai penunjang kehidupan manusia seperti kegiatan rumah tangga, pertanian, transportasi, industri dan lain sebagainya.

Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah berkurangnya ketersediaan air yang disebabkan oleh meningkatnya populasi, pembangunan yang tidak memperhatikan resapan air dan lainnya. Air bersihpun saat ini dirasakan kurang bahkan tidak aman untuk diminum karena adanya bakteri E-Coli dan mengandung logam berat sebagai akibat dari pencemaran. Oleh sebab itu diperlukan solusi untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan air bersih ini.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengolah air limbah agar aman kalau dibuang ke lingkungan, mengolah air bersih agar menjadi air layak minum.  Pengolahan air ini dapat secara fisika, kimia dan biologis.

Video Roadmap PPSP: Nugroho Tri Utomo Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas

Kelompok Kerja AMPL, PMU PPSP   2011 1.213

Saat ini, masih banyak orang yang belum menganggap pentingnya pembangunan sanitasi. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan di saluran air dan buang air besar sembarangan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan penyadaran masyarakat untuk merubah perilakunya dan memberi tahukan manfaat atau keuntungan dari pembangunan sanitasi. Adapun keuntungan dari pembangunan sanitasi meliputi menghindari pertumbuhan ekonomi semu; pengaruh peningkatan sanitasi pada kesehatan,pendidikan dan produktifitas; membantu menurunkan angka kemiskinan; manfaat yang berlipat; dan mencegah lebih baik daripada mengobati.

Untuk mengejar ketertinggalan dalam penyediaan layanan sanitasi, saat ini pemerintah melakukan terobosan dengan meluncurkan program percepatan pembangunan sanitasi Permukiman 2010-2014 yang merupakan program nasional dengan menekankan bahwa sanitasi merupakan urusan bersama baik pemerintah, swasta, donor, masyarakat dan semua yang berurusan dengan sanitasi.

Adapun target PPSP mencakup  sub sektor sanitasi yang terdiri dari pengelolaan air limbah domestik 2014 tidak ada lagi masyarakat yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS), penanganan persampahan 2014 yang menargetkan  80% rumah tangga perkotaan sudah dilayani oleh suatu sistem menejemen persampahan dan drainase, di 2014 nanti tidak terjadi lagi genangan di 100 kawasan strategis perkotaan.

Untuk melaksanakan ketiga target tersebut diatas melalui 6 tahapan yaitu kampanye, edukasi, advokasi dan pendampingan; pengembangan  kelembagaan dan peraturan; penyusunan strategi sanitasi kabupaten kota; penyiapan  memorandum program; implementasi tepat sasaran dan berkelanjutan; dan pemantauan, pembimbingan, evaluasi dan pembinaan.

“Mari kita bersama sama meningkatkan pembangunan sanitasi karena sanitasi merupakan urusan kita bersama untuk kesehatan kita, kesejahteraan kita, untuk anak cucu kita” ajak Nugroho Tri Utomo selaku Direktur Perumahan dan Permukiman.

"Iklim semakin tidak menentu": Dari Pemanasan Global Menuju Perubahan Iklim

Edvin Aldrian    2011 4.236

Di masyarakat banyak ditemukan pernyataan tentang iklim sama dengan cuaca, perubahan iklim sama dengan pemanasan global.  Hal ini sebenarnya berbeda akan tetapi saling berkaitan satu sama lainnya.  Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang iklim, cuaca, perubahan iklim dan pemanasan Global.

Komik yang diterbitkan atas kerjasama BMKG dengan ICCTF-Bappenas ini, dalam rangka mensosialisasikan perubahan iklim bagi petani, nelayan, dan masyarakat umum. Selain menjelaskan perbedaan ikim dan Cuaca, perubahan iklim dan pemanasan global,  dijelaskan pula apa itu cuaca dan apa itu iklim, apa itu pemanasan global, penyebab pemanasan global, bukti bukti terjadinya pemanasan global, apa itu perubahan iklim, bukti bukti perubahan iklim, dampak perubahan iklim, apa yang harus dipersiapkan dan peranan BMKG dalam menghadapi perubahan iklim.

Dengan membaca komik ini diharapkan para pembaca mengerti bahwa kita hanya punya satu bumi yang menyediakan kita tempat tinggal yag layak, maka biasakanlah hidup ramah lingkungan.

Prosiding Agenda 21 Balikpapan: Nasionalisme Konservasi dan Investasi Hijau

Konsorsium Instansi dan LSM Peduli Lingkungan    2008 1.218

Selama kurun waktu 40 tahun, telah terjadi pemborosan yang berlebihan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam di Indonesia, hal ini terbukti dengan sedikitnya reinvestasi ke dalam upaya pengurangan dampak lingkungan dan dampak sosial yang berakibat terhadap iklim, kerusakan lingkungan dan bencana yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan tersebut.

Penanganan perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan bencana yang diakibatkan kerusakan lingkungan tidak akan mungkin hanya melakukan mitigasi dan adaptasi – tetapi harus terjadi perubahan peradaban global. Perubahan dari budaya boros menjadi budaya hemat, budaya ekploitasi ke budaya konservasi. Pengelolaan sumberdaya alam Indonesia harus berubah; berubah dari pola hidup boros menjadi pola hidup hemat.

Melihat kondisi kurangnya pengelolaan sumber daya alam di Indonesia, mendorong Instansi dan LSM peduli lingkungan Balikpapan menggagas dan menyelenggarakan Agenda 21 Balikpapan pada tanggal 21-22 Agustus 2008 dalam bentuk lokakarya.

Lokakarya ini  menghasilkan rekomendasi serta telah ditandatanginya Deklarasi Agenda 21 Balikpapan oleh sebagian besar peserta untuk terwujudnya sebuah perubahan dan terciptanya komitmen akan arti penting kelestarian lingkungan dan investasi yang menjamin kesejahteraan rakyat.

Lokakarya Perumusan Renstra Bagi Pokja AMPL: Hotel Jayakarta, Lombok 18-20 Oktober 2010

Pokja AMPL    2010 960

Lokakarya ini diselenggarakan  untuk regional timur, yaitu untuk Jatim, NTB dan Sulawesi Selatan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman bagian-bagian strategis dari kebijakan nasional pembangunan AMPL berbasis masyarakat sebagai landasan pengembangan kerangka strategi pembangunan AMPL yang berkelanjutan di daerah; memberikan pemahaman konsep dasar dan arti pentingnya perencanaan strategis untuk mengimplementasikan kebijakan pembangunan AMPL di daerah; membekali pengetahuan dan keterampilan menyusun perencanaan dan keterampilan menyusun perencanaan strategis sesuai dengan kaidah dan tahanpannya dan menyepakati langkah-langkah kunci dan kegiatan dalam rangka penyusunan rencana strategis pembangunan AMPL di daerah.

Hasil yang diharapkan dari lokakarya ini adalah: pemahaman dasar mengenai kebijakan dan keterkaitannya dengan perencanaan strategis pembangunan AMPL di daerah; pemahaman dasar mengenai arah dan pola pembangunan sesuai dengan peraturan yang berlaku; keterampilan teknis dalam pengembangan rencana strategis pembangunan AMPL daerah dan rencana tindak lanjut dalam operasionalisasi kebijakan khususnya dalam penyusunan rencana strategis AMPL di daerah.

CD ini berisi materi materi yang berhubungan dengan lokakarya dimulai dari materi hari pertama yang terdiri dari alur lokakarya Renstra WSLIC2, CB for post project sustainability (Lombok, 18-20 Oktober 2010), pengantar Renstra visi-misi-nilai AMPL Jayakarta, dan urgensi Pokja AMPL Daerah WSLIC2. Adapun materi di hari kedua yaitu presentasi Renstra AMPL-BM; Renstra  (eksternal, internasl, SWOT, Isu Strategis dan klarifikasi mandat visi, misi, nilai; Renstra AMPL Sumbawa dan Notulensi lokakarya perumusan Renstra AMPL-BM WSLIC2, Lombok.

Understanding CLTS with Kamal Kar

Kamal Kar    01 Desember 2011 1.091

Pelatihan CLTS yang dirintis oleh Kamal Kar dimulai sekitar tahun 2000 di Bangladesh. Pelatihan ini telah menyebar ke berbagai negara, diantaranta adalah India, Kamboja, Indonesia, Nepal, Pakistan, 3-4 negara di Afrika dan Amerika Latin. Program pelatihan sanitasi ini terinspirasi perilaku tidak sehat dan tidak bersih dari masyarakat, dimana masyarakat masih buang air besar sembarangan dan banyaknya masyarakat yang terkena penyakit diare dan penyakit penyakit lainnya yang berhubungan dengan pengadaan air minum/bersih dan sanitasi.  Untuk program CLTS ini mendapat dukunngan dari UNICEF, World Bank, UNDP dan lainnya

Selain penjelasan dan pelatihan yang langsung difasilitasi oleh Kamal Kar, Cd ini berisi pendapat peserta pelatihan yang berhubungan dengan CLTS dilingkungannya, pemetaan tempat tempat buang air besar sembarangan (BABS), fasilitator mengajak peserta pelatihan ke lapangan untuk memperlihatkan bagaimana siklus kotoran dapat kembali termakan dan terminum oleh manusia, dan penjelasan tentang cara pembuatan dan konstruksi jamban yang baik dan benar

Disini diharapkan tumbuhnya kesadaran dari masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, berhenti buang air besar sembarangan dan mengajak masyarakat dari desa desa tetangga untuk memulai mengubah perilakunya.