Berbagi peran dalam implementasi layanan sanitasi berkelanjutan

Nama Kabupaten/Kota
Kota Manado, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Banja

Nama Inisiatif
Implementasi SSK

Latar Belakang
Penyelenggaraan layanan sanitasi yang berkelanjutan menjadi tantangan berat bagi kabupaten/kota, terutama bagi dinas-dinas pengampu sanitasi. Banyak hambatan yang dihadapi seperti: permasalahan teknis, regulasi, kelembagaan, pendanaan, dan partisipasi masyarakat. Pembagian peran yang jelas menjadi prasyarat keberhasilan penyelenggaraan layanan sanitasi yang berkelanjutan dari hulu ke hilir.

Tantangan

Menyelenggarakan layanan sanitasi secara komprehensif dan berkelanjutan jelas tidak mudah. Seringkali kabupaten/kota hanya sanggup menangani sebagian saja dari seluruh rantai layanan sejak dari hulu hingga ke hilir. Sebagai contoh, pada penyelenggaraan layanan persampahan, daerah hanya mampu melakukan penanganan sementara aspek pengurangannnya terabaikan atau sebaliknya. Untuk pengelolaan air limbah domestik, daerah mampu meningkatkan capaian akses dasar, tetapi belum mampu melakukan hal yang sama untuk akses aman yang salah satu penyebabnya tidak memiliki IPLT. Situasi semacam itu banyak terjadi di daerah dan bentuknya bervariasi.

Aksi/Inisiatif yang dilakukan
Salah satu kunci memecahkan permasalahan tersebut adalah adanya pembagian peran yang jelas dalam berbagai aspek. Khususnya adanya pemisahan, khususnya adanya pemisahan operator dan regulator.

Hasil dan Dampak
Peningkatnya layanan pengelolaan sampah dan lumpur tinja di daerah masing-masing.