'GeBRAk Sanitasi Barokah' Kabupaten Banjar Siap Diluncurkan!

BANJAR — Senin, 19 November 2018

Mencuri perhatian dengan dilakukan bertepatan dengan Hari Toilet Sedunia, kegiatan bongkar jamban terapung pada Senin (19/11) lalu kemarin hanyalah awal dari gerakan sanitasi yang lebih besar di Kabupaten Banjar. Pada pertengahan Desember 2018 mendatang, Kabupaten Banjar akan meluncurkan Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi Barokah. Atau, 'GeBRAk Sanitasi Barokah'.

GeBRAk hadir sebagai tindak lanjut dari 'Program Pengurangan Jamban Terapung' yang diusulkan oleh Bupati Banjar sendiri sejak tahun lalu. Menanggap komitmen bupati menuju sanitasi menyeluruh tersebut, Tim Pokja AMPL Kabupaten Banjar segera menghadap Bupati Banjar Halilurrohman usai kegiatan pembongkaran jamban untuk memantapkan peluncuran GeBRAk.

Aksi ini disambut baik oleh Bupati Halilurrohman.

"Pekerjaan urusan sanitasi ini adalah dalam rangka membantu banyak orang. Dengan kita membantu banyak orang, kita juga akan dibantu oleh Yang Maha Kuasa," ujar Halilurrohman, saat menerima Tim Pokja AMPL Kab. Banjar yang dipimpin oleh Kepala Dinas PUPR H. Mokhamad Hilman tersebut.


Lahirnya GeBRAk akan ditandai dengan peluncuran paket kebijakan, yang berisikan 5 butir komitmen aksi dari pemerintah Kabupaten Banjar. Pembongkaran jamban tempo hari merupakan perwujudan dari poin pertama, yang mencita-citakan 'Banjar Tanpa Jamban Terapung'. Selain itu, paket kebijakan tersebut juga mendorong pengadaan akses jamban & tangki septik bagi MBR, pengurasan lumpur tinja terjadwal, pengoptimalan IPLT yang telah terbangun, sekaligus peningkatan wirausaha air limbah.

Sebagai bagian dari acara peluncuran, Pokja AMPL turut merencanakan adanya CSR gathering yang mempertemukan berbagai perusahaan dengan para camat dan kepala desa. Berdasarkan pemetaan target sumber pendanaan untuk penuntasan akses sanitasi di Kabupaten Banjar, sumber dana dari CSR memang memiliki proporsi paling besar. Yakni, sekitar 20% atau setara dengan 15.816 KK.

Saat ini, tingkat akses Kabupaten Banjar masih berada di kisaran 48,18% untuk akses layak dan 6,79% untuk akses dasar. Sementara itu, tingkat BABS-nya sendiri masih terbilang tinggi di angka 41,39% atau setara dengan 79.082 KK.

Kegiatan pembongkaran jamban terapung yang dilakukan secara gotong royong, Senin (19/11) kemarin di desa Teluk Selong Ulu, berhasil menghapuskan 27 jamban terapung sebagai permulaan. Sampai tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Banjar menargetkan penghapusan 1.000 jamban terapung.

***