Festival Peduli Sampah Nasional, Ajak Semua Pihak Untuk Lakukan Pengelolaan Sampah Untuk Lingkungan Lebih Bersih dan Sehat


Awal Agustus 2021 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan mitra pembangunan baru saja mengadakan festival dan virtual expo Peduli Sampah Nasional seri ke-1 yang diselenggarakan secara online.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novrizal Tahar dalam sambutannya mengatakan, salah satu tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut ialah untuk memperbesar peluang kemitraan pengelolaan sampah antara pemerintah, mitra, dan pihak swasta.

"Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan bisa mengedukasi makin banyak pihak, termasuk masyarakat agar paham dalam melakukan pengolahan sampah dengan baik, di mana tiga sampai empat tahun kebelakang ini sebenarnya telah cukup banyak inovasi pengelolaan sampah yang muncul" ujar Novrizal.

Dalam sambutannya, Novrizal juga memberikan apresiasi bagi semua pihak, terutama pihak swasta yang telah berkomitmen untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan sampah yang berasal dari kemasan produk mereka. "Komitmen ini diharapkan dapat membantu dalam pengelolaan sampah di Indonesia," tambahnya.

Terkait dukungan swasta dalam pengelolaan sampah, pada kegiatan ini turut hadir Sustainability Development Director Danone AQUA, Karyanto Wibowo yang menyampaikan bahwa pihaknya telah memiliki program "Bijak Plastik" yang telah dilakukan sejak 2018. 

Bukan hanya diharapkan dapat membantu pengelolaan sampah yang lebih baik, menurut Karyanto program ini juga diluncurkan untuk membantu pihaknya bisa mengumpulkan sampah plastik yang lebih banyak lagi pada tahun 2025 mendatang. "Selain itu program ini juga sebagai salah satu upaya edukasi kepada masyarakat. Pihak kami juga berambisi untuk dapat menciptakan botol plastik yang ramah lingkungan dan dapat dijadikan kompos, " paparnya.

Sejalan dengan yang disampaikan Danone Aqua, Sustainability Manager PT. Tetra Pak Indonesia, Reza Andreanto menyampaikan bahwa pihaknya telah menargetkan recycling rate terhadap kemasan karton sebanyak 37% pada tahun 2030 mendatang.

Pada acara festival ini, turut hadir juga IPRO dan juga Teens Go Green Indonesia. IPRO merupakan sebuah yayasan nirlaba besutan PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment) yang berfokus pada peningkatan pengumpulan, serta daur ulang kemasan pasca konsumsi, sementara Teens Go Green merupakan komunitas pemuda peduli lingkungan.

Pada kesempatan ini, General Manager IPRO, Zul Martini Indrawati, menyebutkan bahwa IPRO memiliki tiga pilar utama dalam menjalankan kegiatannya yaitu, pertama pilar advokasi, kedua pilar research, ketiga pilar kolaborasi, di mana ketiga pilar ini yang akan dijadikan acuan dalam implementasi kegiatan, termasuk dalam pengelolaan persampahan.

Sementara itu, Ketua Teens Go Green Indonesia, Bambang Sutrisno, menuturkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan pihaknya ialah dengan aktif melakukan kampanye zero waste melalui kegiatan yang menarik, salah satunya dengan melakukan "challenge" tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai. Menurut Bambang, bentuk kegiatan kampanye seperti ini banyak diminati dan efektif. "Pada kegiatan ini kami mencatat setidaknya ada sebanyak 1.100 peserta yang mengikuti kegiatan, di mana melalui challenge ini mereka tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai, namun mereka selalu membawa kantong belanja sendiri kemana pun mereka pergi," papar Bambang

Hidup tanpa kantong plastik yang memang telah menjadi kebiasaan banyak orang tentunya sangat sulit. Kendati demikian, melalui acara ini diinformasikan bahwa edukasi secara masif dan intensif diyakini menjadi salah satu upaya paling efektif yang dapat dilakukan oleh semua pihak. Berangkat dari itu, melalui kegiatan ini KLHK mengajak semua pihak untuk sama-sama berkolaborasi dalam pengelolaan sampah guna mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.