Gerakkan Masyarakat Demi Sanitasi Tuntas 2019, Muara Enim Luncurkan 'SanTun'

MUARA ENIM — Sabtu, 1 Desember 2018

Bagi Kabupaten Muara Enim, salah satu pemenang Top 10 Smart Sanitation Award (SSA) 2018 sekaligus peraih Terbaik 1 Sriwijaya AMPL Award 2018, aksi advokasi sangatlah vital demi keberhasilan mencapai target Akses Universal 2019.

Pasalnya, optimalisasi pendanaan Kabupaten Muara Enim untuk tahun 2019 bergantung pada dana swadaya masyarakat dalam proporsi besar. Alokasi dana yang mulanya berjumlah Rp 16,425 M di tahun 2018 tersebut meningkat menjadi Rp 73,410 M di tahun 2019, atau sekitar 36,4 % dari seluruh anggaran sanitasi Muara Enim untuk tahun 2019—baik melalui RKPD APBD maupun RKPD non APBD.

Karenanya, menggerakkan masyarakat agar sadar dan mau membangun toiletnya sendiri pun menjadi kunci. Dalam upaya membumikan sanitasi ke masyarakat luas, Kabupaten Muara Enim memanfaatkan momentum perayaan Hari Kesehatan Nasional ke-54 pada awal Desember 2018 kemarin untuk meluncurkan 'Paket Kebijakan Program Sanitasi dan Air Minum Tuntas (SanTun).

"Sejalan dengan visi Kabupaten Muara Enim untuk rakyat yang agamis, berdaya saing, mandiri, sehat dan sejahtera, sehat merupakan tujuan kita," ujar Bupati Muara Enim Ahmad Yani, pada Sabtu (1/12) lalu. "Masyarakat yang sehat merupakan modal ketangguhan suatu bangsa."


Paket kebijakan yang terdiri dari 10 butir kebijakan tersebut menegaskan pelibatan peran masyarakat lewat butir ke-8, yang menekankan 'peningkatan peran PKK, CSR, TNI, BAZNAS, dan komunitas terkait dalam program air minum dan sanitasi'. Di samping itu, Paket SanTun juga memuat pilar-pilar kelembagaan, regulasi, teknis, advokasi, serta monev. Beberapa di antara butir kebijakan ini mengukuhkan program-program yang telah ditempuh Pokja AMPL Muara Enim sebelumnya, seperti Amnesti Tangki Septik Bocor (ATSB) dan ajang penghargaan AMPL Serasan.

Peluncuran yang dibalut dengan sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan acara jalan sehat tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Muara Enim, segenap OPD, Muspida (Polres, Kodim, Kejaksaan, Pengadilan), perwakilan sekolah dari SD-SMA, BAZNAS, perusahaan. Seluruh rangkaian ini dipandu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, bekerja sama dengan Pokja AMPL Muara Enim.

Hingga awal 2017, akses sanitasi layak Kabupaten Muara Enim mencapai angka akses 70,46%. Angka ini melampaui tingkat akses rata-rata Provinsi Sumatera Selatan sebesar 64,57% dan capaian nasional sebesar 67,2%. Pada akhir tahun 2018, berkat keberhasilan mengoptimalisasi bauran pendanaan, akses sanitasi layak Kabupaten Muara Enim kembali meningkat hingga lebih dari 75%.

***