Kejar Percepatan, Muara Enim Pelopori AMPL Award Tingkat Kabupaten

MUARA ENIM — 22 November 2018

Baru-baru ini, Sulawesi Selatan menggelar AMPL Award bertajuk 'Saoraja' untuk meningkatkan semangat capaian akses antar kabupaten/kotanya. Provinsi lain, seperti Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan, sudah sejak awal tahun menggelar di wilayahnya masing-masing. Melihat manfaat monitoring dan evaluasi, serta advokasi yang diberikannya, praktik pemberian penghargaan ini kian jadi langkah yang populer di tingkat provinsi. Kalimantan Selatan, misalnya, dalam waktu dekat juga akan mengikuti jejak Sulsel & Sumsel.

Akan tetapi, untuk tingkat kabupaten/kota, Kabupaten Muara Enim asal Provinsi Sumatera Selatan lah yang jadi pelopornya lewat ajang 'AMPL Serasan Award'.

Hadiah untuk para pemenang diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Kamis (22/11), pada perayaan hari jadi Muara Enim yang ke-72. Lebih dari sekadar apresiasi, ajang penghargaan ini dimaksudkan untuk memicu semangat pemerintah desa dalam mencapai peningkatan akses sanitasi. Meskipun tingkat akses Kabupaten Muara Enim termasuk salah satu yang tertinggi di Sumatera Selatan, namun Pokja AMPL Muara Enim menilai ajang pemberian penghargaan masih strategis untuk dilakukan.

"Okelah kita kalau dibandingkan dengan daerah lain sekitar kita, kita relatif lebih baik. Tapi kalau bicara mengejar SDGs, sebenarnya kita butuh percepatan yang lebih dari ini. Waktu kita juga enggak banyak, tinggal setahun dua tahun ke depan," jelas Kepala Bappeda Muara Enim Ramlan Suryadi. "Sehingga momen-momen seperti inilah yang kita seperti mengingatkan pada pemimpin baru bahwa program ini sangat perlu dan kita punya peer untuk menuntaskan pelayanan sanitasi & air bersih."

Bicara soal 'pemimpin baru', baik Bupati Muara Enim maupun Gubernur Sumatera Selatan sama-sama baru saja terpilih pada Pilkada 2018.

Meskipun baru diadakan pertama kali, AMPL Serasan Award Kabupaten Muara Enim tidak sulit diterima oleh desa-desa yang memang sungguh-sungguh telah menjalankan praktik baik air minum & sanitasi.



"Proses penilaian ini sebenarnya tidak terlalu sulit bagi kita, karena kita sudah berjalan seperti air mengalir. Jadi persiapannya sudah lama," Kepala Desa Tegal Rejo Teddy Harsoyo. Desanya mendapatkan penghargaan 'Terbaik I'.

Hal serupa digaungkan oleh Desa Tanjung Baru, penerima penghargaan 'Terbaik II' sekaligus penghargaan 'Lembaga Pengelola Sanitasi Berbasis Masyarakat Terbaik'. Prestasi 'Terbaik III' diraih oleh Desa Batu Surau. Sementara itu, dari Desa Kayu Ara Sakti selaku pemenang penghargaan 'BPSPAM Terbaik', Kepala Desa Darman punya usulan tersendiri untuk Pemerintah Kabupaten Muara Enim.

"Ada beberapa kendala. Kualitas air baku [masih] menjadi kendala. Di sini kami pengin kepada pemerintah kabupaten agar dapat memberikan suatu teknologi yang bisa untuk menjernihkan air, supaya bisa langsung dikonsumsi," ucap Darman, pasca menerima penghargaan, Kamis (22/11) kemarin.

Di samping menerima plakat penghargaan, para pemenang juga akan menerima prioritas pembangunan air minum & sanitasi yang bersumber dari APBD Kabupaten.

Sebelumnya, pada April 2018, Muara Enim keluar sebagai juara umum Sriwijaya AMPL Award di tingkat Provinsi Sumatera Selatan. Di tingkat nasional, Muara Enim turut menjadi salah satu Top 10 pemenang Smart Sanitation Award 2018.

***