Karya Ilmiah

Studi Pemilihan Lokasi (Site Selection) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Juwana Kabupaten Pati Jawa Tengah

HERLAN SUGIANTO, NIM. L2J305283   2008 1.219

Kegiatan pembuangan sampah akhir di suatu lahan TPA pada umumnya mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan, baik itu komponen biotik maupun abiotik yang pada akhirnya akan menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Agar kualitas lingkungan tetap terjaga dan dampak yang timbul dapat diminimalisir, maka lahan TPA harus berada di lokasi yang tepat  kemudian  dirancang, dibangun, serta dioperasikan sesuai fungsinya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam mengawali kegiatan rancang bangun TPA adalah mencari lahan yang baik sehingga dampak akibat keberadaan TPA dapat dikurangi.
Studi pemilihan lokasi TPA sampah ini bertujuan mencari daerah layak agar peruntukan lokasi TPA baru sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan memenuhi kriteria penyaringan regional, penyisih dan sosial. Wilayah studi yaitu Kota Juwana dalam wilayah zona pelayanan TPA eksisting adalah telah ditutupnya TPA Plosojenar Kec. Jakenan Kota Juwana.
Proses pemilihan lokasi TPA sampah terdiri dari 3 tahap penyaringan : tahap penyaringan regional, tahap penyaringan penyisih dan tahap penetapan. Penilaian kelayakan menggunakan parameter Le Grand dan SNI 03-3241-1994. Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon lokasi TPA  terpilih adalah calon lokasi di Desa Pucakwangi, Kecamatan Pucakwangi, dengan nilai pembobotan Le Grand yaitu nilai kelas lahan baik sekali (nilai 14) dan tingkat penerimaan lokasi pembuangan limbah hampir pasti dapat diterima (nilai -6,5) dan nilai pembobotan SNI 03-3241-1994 yaitu nilai 501, termasuk zona kelas layak untuk pembuangan sampah.
 

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Studi Aspek Retribusi, Kelembagaan Hukum Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat (studi Kasus : Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang Barat)

SANDRA NOVRIKA, NIM. L2J002739   2008 953

Pertambahan jumlah penduduk dan perubahan pola hidup masyarakat telah semakin mempercepat laju timbulan sampah. Pengelolaan sampah yang baik harus dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Kelurahan Krobokan, sebagai salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Semarang Barat ini memerlukan perencanaan pengelolaan persampahan yang  optimal guna meminimalisasi jumlah sampah yang keluar dari lingkungan kelurahan. Sebagai alternatif pemecahannya digunakan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Perencanaan tarif dasar retribusi menganut konsep subsidi silang dimana tarif dasar retribusi dibebankan 20% pada subjek rumah tangga, 70% pada subjek niaga dan 10% subjek sosial.  Saat ini belum ada lembaga yang dibentuk untuk menangani pengelolaan sampah di wilayah Kelurahan Krobokan. Jika dilihat dari situasi dan kondisi sosial masyarakat, terdapat banyak ibu rumah tangga yang umumnya tidak bekerja dan aktif dalam kegiatan PKK, maka kelembagaan pengelolan persampahan direncanakan melibatkan PKK untuk menggalakkan adanya pemilahan sampah. Kesepakatan antara pihak Kelurahan dan RT/RW sebagai wakil masyarakat yang berisi tentang petunjuk pelaksanaan pengelolaan sampah, terutama mengenai pelaksanaan operasional pengelolaan sampah di lapangan dan penerapan retribusi sampah perlu disusun. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah  ditingkatkan dengan adanya penyuluhan dan pelatihan dari Dinas Kebersihan atau LSM.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Studi Kelayakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pasar Rejomulyo Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang

AMALIA PUSPITADEWI, NIM. L2J002685   2008 1.352

Pemerintah Kota Semarang berencana mengembangkan Pasar Rejomulyo. Air limbah dari pasar Rejomulyo telah menimbulkan berbagai macam penyakit dan mencemari sumur warga yang tinggal di lingkungan sekitar pasar. Oleh sebab itu, akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang direncanakan terletak di bagian timur pasar Rejomulyo dengan luas kurang lebih 324 m2. IPAL direncanakan untuk 20 tahun ke depan dengan menggunakan sistem biofilter tercelup. Studi kelayakan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan IPAL layak atau tidak ditinjau dari aspek teknis, finansial, sosial ekonomi, dan lingkungan. Dalam hal ini, biaya investasi pembangunan IPAL sebesar Rp 1.358.023.000,00 (sudah termasuk PPn). Biaya operasional awal sebesar Rp81.000.000,00 dengan kenaikan 10% pertahun. Dari hasil evaluasi rencana investasi, total payback period selama 10 tahun 3 bulan, net present value sebesar Rp 905.056.617,72, internal rate of return (IRR) sebesar 15,45%, dan benefit cost ratio sebesar 1,31. Berdasarkan aspek finansial IPAL layak didirikan karena payback periode kurang dari tahun perencanaan (20 tahun), NPV>1, IRR>9%,  dan B/C ratio>1. Selain itu, IPAL juga memiliki manfaat sosial ekonomi dan pembangunannya didukung oleh pedagang pasar Rejomulyo dan masyarakat sekitarnya. Pembangunan IPAL juga sudah mempertimbangkan aspek lingkungan dengan mempertimbangkan perkiraan dampak dan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah di Pasar Rejomulyo layak untuk di dirikan.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Studi Potensi Nilai Ekonomi Sampah Anorganik Dan Konsep Daur Ulang Pengelolaan Sampah Perkotaan (Studi Kasus : Kota Cilacap)

WENNY PASMASARI, NIM. L2J003745   2008 1.478

Timbulan sampah Kota Cilacap pada tahun 2007 sebesar 2,064 l/org/hari atau 535,098 m3/hari yang terdiri dari 81,18% sampah organik dan 18,82% sampah anorganik, hal ini menunjukkan bahwa Kota Cilacap mempunyai potensi untuk mengurangi sampah yaitu dengan konsep 3R (reduce, reuse dan recycle). Pengelolaan sampah awal menunjukkan kondisi yang masih belum optimal dimana sampah organik dan anorganik belum terpilah dari sumbernya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kuantitas dan besar potensi ekonomi sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan untuk daur ulang, dilanjutkan dengan rencana teknik operasional pengelolaan sampah dengan konsep daur ulang. Metode penelitian ini dilakukan melalui sampling pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah sesuai dengan SNI 19-3964-1994. Dari hasil perhitungan  didapatkan, kuantitas sampah anorganik yang laku dijual pemulung pada tahun 2008 total sebesar 60,596 m3/hari (10,70%) dari sebelum penerapan sebesar 22,182 m3/hari (4%), dan bernilai ekonomi total sebesar Rp. 50.361.010,00/hari dari sebelum penerapan Rp. 18.680.759,00/hari. Setelah penerapan konsep daur ulang, pada tahun 2008 volume sampah yang dikelola meningkat dari 22,182 m3/hari menjadi 37,529 m3/hari, sampah yang diangkut ke TPA berkurang dari 343,443 m3/hari menjadi 314,837 m3/hari, potensi ekonomi sampah anorganik yang bisa dijual bertambah dari Rp. 18.680.759,00 menjadi Rp. 31.189.834,00. Sedangkan pada tahun 2027, sampah anorganik yang laku dijual pemulung sebesar 177,062 m3/hari (16,20%) sehingga nilai ekonomi sampah anorganik keseluruhan adalah sebesar Rp. 378.717.779,00.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
 

 

Desain Instalasi Pengolahan Limbah Cair Pasar Rejomulyo, Semarang Timur Semarang.

FAJAR DIYAN DWI ASIH, NIM. L2J001760   2008 1.919

Pemerintah Kota Semarang berencana mengembangkan Pasar Rejomulyo. Air limbah dari pasar Rejomulyo telah menimbulkan berbagai macam penyakit dan mencemari sumur warga yang tinggal di lingkungan sekitar pasar. Oleh sebab itu, akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang direncanakan terletak di bagian timur pasar Rejomulyo dengan luas kurang lebih 324 m2. IPAL direncanakan untuk 20 tahun ke depan dengan menggunakan sistem biofilter tercelup. Studi kelayakan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan IPAL layak atau tidak ditinjau dari aspek teknis, finansial, sosial ekonomi, dan lingkungan. Dalam hal ini, biaya investasi pembangunan IPAL sebesar Rp 1.358.023.000,00 (sudah termasuk PPn). Biaya operasional awal sebesar Rp81.000.000,00 dengan kenaikan 10% pertahun. Dari hasil evaluasi rencana investasi, total payback period selama 10 tahun 3 bulan, net present value sebesar Rp 905.056.617,72, internal rate of return (IRR) sebesar 15,45%, dan benefit cost ratio sebesar 1,31. Berdasarkan aspek finansial IPAL layak didirikan karena payback periode kurang dari tahun perencanaan (20 tahun), NPV>1, IRR>9%,  dan B/C ratio>1. Selain itu, IPAL juga memiliki manfaat sosial ekonomi dan pembangunannya didukung oleh pedagang pasar Rejomulyo dan masyarakat sekitarnya. Pembangunan IPAL juga sudah mempertimbangkan aspek lingkungan dengan mempertimbangkan perkiraan dampak dan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah di Pasar Rejomulyo layak untuk di dirikan.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Evaluasi Dan Desain Instalasi Pengolah Lindi TPA Jeruk Legi Kota Cilacap, Jawa Tengah.

HESTI WIDIYANINGSIH, NIM. L2J003721   2008 1.040

Expansion zone of Jeruklegi landfill (TPA) and effort applying of sanitary landfill from open dumping system is being used this time, surely need goodness management of leachate treatment. At this time Jeruklegi landfill have a unit leachate treatments drying at summer and overflow at rain season. Expansion zone of Jeruklegi landfill project, leachate installation would be evaluated, if that could be redesign or not. This TPA still operate open dumping system and doesn’t have an ideal leachate treatment unit, therefore need to be planed a good leachate treatment unit and to produce effluent to fulfill standart quality appropriate with the Central Java Province Regulation 10/ 2004 about standart quality of stream water and standart criteria of wastewater quality for industrial activity or for another activity. From the laboratory analysis, parameters which exceed wastewater standart quality is TDS (11140 mg/L), TSS (981 mg/L), Fe (31 mg/L), Mn (5,41 mg/L), BOD (4600 mg/L), and COD (7820 mg/L). Steps planning of leachate treatment are : 1) analyse leachate quality and evaluation leachate treatment existing, 2) analyse new zones flowrate, 3) determination and election alternative processing of new leachate treatment, 4) calculation of leachate treatment dimension that chosen, 5) calculate cost budget plan to build new leachate treatment plant. New leachate treatment are : collected pond, anaerobic biofilter pond, aerobic pond, and sedimentation pond. Budget plan to build  leachate treatment amount 437.584.000,00 rupiah.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Studi Identifikasi Kualitas Lingkungan dari aspek kebisingan di Stasiun Besar Semarang Poncol

FATMA AGUSTIA RAHMI, NIM. L2J306009   2008 960

Keberadaan sarana transportasi merupakan aspek urgen pada suatu daerah perkotaan, begitu juga dengan Kota Semarang. Aktivitas transportasi juga tidak lepas dari Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Salah satu parameter kualitas lingkungan adalah kebisingan. Salah satu jenis transportasi darat yang berpotensi bising adalah kereta api. Aktivitas kereta api di Stasiun Besar Semarang Poncol merupakan sumber kebisingan yang harus dikelola. Oleh sebab itu perlu diketahui tingkat kebisingannya karena kebisingan bisa berdampak terhadap pengguna stasiun (karyawan, pedagang dan calon penumpang) secara fisiologis dan psikologis. Metode pengukuran, perhitungan dan evaluasi tingkat kebisingan adalah berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Tentang Baku Tingkat Kebisingan. Selain melakukan evaluasi tingkat kebisingan, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh jarak pengukuran (1,5 meter, 4 meter, 5 meter) dan wilayah peron (barat, tengah, timur) terhadap tingkat kebisingan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap dan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan di Stasiun Besar Semarang Poncol melebihi baku mutu (65 dBA) dengan toleransi + 3 dBA. Selain itu diketahui juga bahwa jarak pengukuran (1,5 meter, 4 meter, 5 meter) dan wilayah peron (barat, tengah, timur) mempengaruhi tingkat kebisingan.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Studi Pengembangan Teknis TPA Jeruklegi Kota Cilacap Jawa Tengah Dengan Sistem Sanitary Landfill

LAKSMINARASTRI W., NIM. L2J003727   2008 1.316

Seperti kota lain di Indonesia, Cilacap juga menggunakan metode penimbunan sebagai pembuangan akhir sampahnya. Kota Administratip Cilacap menimbun sampah ke TPA Jeruklegi dengan penanganan minimal terhadap lindi, gas metan dan dampak buruk lainnya yang mencemari lingkungan. TPA Jeruklegi mulai beroperasi sebagai sistem penimbunan sampah open dumping sejak tahun 1986.  Peningkatan populasi dan produk domestik regional bruto (PDRB) di kota Cilacap akan meningkatkan timbulan sampah dan yang pasti akan memperpendek waktu operasional TPA Jeruklegi. Untuk meningkatkan kapasitas tampungan TPA Jeruklegi, maka diperlukan perluasan area TPA eksisting dan pendesainan ulang dengan metode sanitary landfill untuk mengurangi resiko terhadap lingkungan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mendesain pengembangan teknis TPA secara sanitary landfill pada TPA Jeruklegi yang dapat mengakomodasi berbagai macam kegiatan pengolahan sampah yang tepat. Hasil dari studi ini adalah desain baru TPA secara sanitary landfill dengan sistem penyalur lindi, alat ventilasi gas, berbagai fasilitas pendukung lainnya, termasuk jembatan timbang, dan juga penambahan alat berat yang dibutuhkan. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun desain TPA Jeruklegi secara sanitary landfill adalah sekitar Rp 7.784.086.500,90.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Optimasi Sistem Pengumpulan Dan Pengangkutan Sampah Dengan Menggunakan Program Dinamis Powersim (Studi Kasus : Kabupaten Pati)

ELIA SAWITRI, NIM. L2J003714   2008 1.274

Masalah persampahan merupakan salah satu permasalahan yang tidak dapat lepas dari masyarakat. Semakin tinggi jumlah penduduk dan tingkat aktifitas masyarakat mengakibatkan jumlah timbulan sampah akan semakin meningkat. Jika jumlah dan kondisi armada pengangkut sampah tidak memadai maka akan menyebabkan penimbunan sampah. Volume timbulan sampah yang dihasilkan di Kabupaten Pati yang dilayani TPA Sukoharjo sebanyak 844.678 m3/hari. Dengan simulasi model powersim v 2.5 menunjukkan bahwa kondisi pengumpulan maupun pengangkutan sampah masih menimbulkan sisa sampah sebab volume sampah yang diangkut ke TPA hanya sebesar 200 m3/hari sedangkan volume sampah yang tidak terangkut sebesar 644.678 m3/hari. Adanya pengoptimalisasian ritasi dalam segi pengumpulan serta dengan mengikutsertakan masyarakat dalam pengumpulan sampah diharapkan dapat meminimumkan jumlah sampah yang belum terangkut. Sedangkan dalam segi pengangkutan sampah, direncanakan alternatif perbaikan tetap menggunakan dump truk dan armroll truk dan dengan pengoptimalisasian ritasi. Perbaikan sistem pengumpulan pada tahun 2008 yang direkomendasikan adalah 46 unit becak sampah dengan kapasitas 0,85 m3 beritasi 2 kali/hari, 14 unit becak sampah beritasi 1 kali/hari, dan sebanyak 55 % sampah langsung dibuang oleh masyarakat ke TPS. Perbaikan sistem pengangkutan pada tahun 2008 yang direkomendasikan adalah 1 unit arm roll kapasitas 7 m3 beritasi 4 kali/hari, 2 unit arm roll kapasitas 7 m3 beritasi 5 kali/hari, 1 unit arm roll kapasitas 7 m3 beritasi 6 kali/hari, 3 unit dump truck kapasitas 7 m3 beritasi 2 kali/hari, dan 1 unit dump truck kapasitas 10 m3 beritasi 2 kali/hari.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)

 

Evaluasi Dan Peningkatan Teknik Operasional Persampahan Kota Surakarta

MIRIAN JACQUILINE MUNTHE, NIM. L2J002725   2008 993

Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas di kota Surakarta mengakibatkan peningkatan jumlah sampah, yang kemudian akan diikuti dengan bertambah kompleksnya permasalahan yang dihadapi. Oleh karenanya penanganan program di bidang persampahan yang ditinjau dari aspek teknik operasional harus digalakkan secara optimal sejalan dengan laju pertumbuhan dan perkembangan pembangunan wilayah perkotaan, agar kualitas lingkungan dapat ditingkatkan. Masalah pengelolaan persampahan di Kota Surakarta saat ini ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang bekerjasama dengan pihak swasta dan swadaya masyarakat. Pada tahun 2006 volume timbulan sampah yang dihasilkan sebesar 1393,561 m3/hari. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting dan merencanakan sistem pengelolaan sampah Kota Surakarta ditinjau teknis operasional. Studi dilakukan dengan cara survei pengumpulan data, observasi dan wawancara untuk mengetahui kebijakan pengembangan daerah, kondisi kenyataan di lapangan, gagasan dan aspirasi dari seluruh pihak yang berkepentingan dengan pengelolaan persampahan. Pengumpulan sampah domestik dan jalan dilakukan dengan cara pengumpulan dengan gerobag sampah dan motor roda tiga, serta pengangkutannya ke TPA dengan Dump Truck dan Arm Roll. Sedangkan pengumpulan sampah institusi dan pasar dilakukan menggunakan kontainer dan pengangkutannya menggunakan Arm roll truck.

Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)