Pejuang Sampah Asal Malang Berhasil Raih Penghargaan Dari Pangeran Charles


Gamal Albinsaid begitulah nama lengkap dokter muda asal Malang, Jawa Timur yang dalam waktu dekat ini baru saja menerima penghargaan dari Pangeran Charles pada kompetisi Youth Sustainable Living Award.

Kompetisi ini merupakan program internasional tahunan yang digelar Univerisitas Cambridge yang didesain untuk menginspirasi kaum muda dari berbagai belahan dunia agar peduli dengan isu kesehatan, sosial dan lingkungan. Kompetisi ini dikhususkan bagi mereka yang kreatif dan berusia di bawah 30 tahun.

Adapun tujuan diadakan Program penghargaan internasional tersebut  untuk menginspirasi pemuda di seluruh dunia untuk menyelesaikan isu lingkungan, sosial, dan kesehatan. 

Seperti dilansir dari telegraph pria 24 tahun yang akrab disapa Gamal tersebut menang karena inovasinya dalam mendirikan Klinik Asuransi Sampah yang berlokasi di Malang. Dalam kompetisi itu Gamal berhasil menyisihkan 509 peserta dari 90 negara.

Dalam sambutannya, Pangeran Charles menyatakan dirinya sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan Gamal dalam mendirikan Klinik Asuransi Sampah ini. Terlebih, dengan inovasinya tersebut Gamal berkontribusi pada dua sektor sekaligus yaitu penanggulangan sampah dan peningkatan kesehatan. “Saya menyampaikan selamat pada Gamal atas gagasan yang mengangumkan ini. Klinik Asuransi Sampah ini benar-benas sangat inovatif,” ungkap Charles dalam pidatonya.

Pemberian penghargaan itu sendiri berlangsung pada Jumat 31 Januari 2014 di Istana Buckingham, Inggris. Berkat kemenangan tersebut Gamal pun berhak atas hadiah dari Kerajaan Inggris sebesar 50. Selain itu, Klinik Asuransi Sampah binaan Gamal juga berhak mendapatkan bimbingan dari Programme Sustainable Living Cambridge University.

Sementara itu, Gamal mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia atas kemenangan dan penghargaan ini. Bahkan, dia juga berencana  mengembangkan sistem  Klinik Asuransi Sampah di bidang lain termasuk pendidikan. “Kedepannya saya berencana mendirikan Sekolah Asuransi Sampah,” ujar dokter muda lulusan Universitas Brawijaya, Malang ini.

Lebih lanjut, Gamal menjelaskan bahwa mekanisme berobat di Klinik Asuransi Sampah ini sangatlah mudah dan sederhana yaitu warga yang ingin berobat cukup membayar dengan menyerahkan sampah rumah tangga mereka kepada klinik. Nilai profit dari sampah itu menjadi premi asuransi kesehatan bagi warga yang berobat.

Sampai saat ini Klinik Asuransi Sampah telah memiliki lebih dari 500 anggota. Hal ini dirasa wajar, karena ditengah tingginya biaya kesehatan yang ada saat ini, Klinik Asurasni Sampah dapat menjadi solusi yang mudah dan efektif. Cheerli