Laporan/Prosiding

Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas II Untuk Pondok Pesantren sumber Bungur, Ds/Kel. Pakong Kec. Pakong, Kab.Kota Pamekasan.

Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM Sanimas Sumber Bungur   2003 1.830

Kondisi umum dan permasalahan Pondok Pesantren Sumber Bungur Pakong, adalah satu dari 247 pondok pesantren yang ada di Kab. Pemekasan dengan jumlah santri yang menetap 400 terdiri dari 300 santri putri dan 100 santri putra. Untuk keperluan mandi, cuci, kakus sebagaian besar santrinya menggunakan sungai yang berada dibelakang pondok pesantren, karena pondok pesantren ini hanya memiliki 2 buah jamban tanpa pengolahan limbah dan kondisinya kurang layak.

Dengan adanya Proposal Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas Untuk Permukiman Padat kota Pamekasan. Dengan tujuan agar dana yang telah dialokasikan, sebagaimana tercantum dalam nota kesepakatan antara SANIMAS dengan Pemerintah Kota Pamekasan tentang pelaksanaan program SANIMAS untuk pembangunan sarana fisik sanitasi masyarakat, segera dicairkan.
Yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Pekerjaan National Action Plan Bidang Air Limbah: Laporan Akhir.

Indonesia. Departemen Kimpraswil. Dirjen Tata Perkotaan Dan Tata Perdesaan, Th. 2003   2003 920

Laporan ini secara umum mencakup subtansi pendahuluan, kajian existing penanganan air limbah, rumusan isu - isu startegis, rumusan sasaran pelayanan prasarana dan saran air limbah, rumusan kebijakan dan strategi pengembangan prasarana dan sarana air limbah, rencana tindak nasional pengembangan prasarana dan sarana air limbah serta kesimpulan.Tujuan studi ini adalah untuk membahas dan menyepakati bagaimana mengeinterprestasikan tujuan dan sasarana global mengenai pembangunan berkelanjutan yaitu "Millenium Developmen tGolas 2015. Bagaimana merumuskan dan menetapkan tujuan maupun sasarana penangaan air limbah nasional 2015. Menyepakati posisi Indonesia dibidang penanganan air limbah, Menyepakati kebijakan dan strategi serta program maupun rencana aksi untuk mencapai tujuan dan sasarana penganganan air limbah yang disepakati.

Laporan Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Proair

2005 975

Laporan Pertemuan perencanaan dan evaluasi proair bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan dan pembahasan perencanaan tahun mendatang serta mendiskusikan permasalahan permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek di daerah. Diharapkan dapat memecahkan permasalahan - permasalahan yang ada di daerah, dan dapat memberi nilai tambah serta manfaat bagi para aparat propinsi dan kabupaten yang mendapat bantuan proyek proair. Laporan ini dapat sebagai bahan untuk perbaikan perencanaan pada tahun mendatang.

Hasil Lokakarya Decentralized Wasterwater Treatment Systems (DEWATS) dan Community Based Sanitation (CBS) untuk Daerah Berpenduduk Padat di Indonesia

BORDA ( Bremen Overseas Research and Development Association)   2003 871

Lokakarya Decentralized Wasterwater Treatment Systems (DEWATS) dan Community Based Sanitation (CBS) untuk Daerah Berpenduduk Padat di Indonesia tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat kota dan kabupaten mengenai ruang lingkup dan keuntungan yang dapat diperoleh dari pendekatan desentralisasi dan partisipatif untuk pengolahan air limbah dab sanitasi. Dan juga untuk mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut secara konkrit dalam rangka meningkatkan sistem pengolahan air limbah dan sanitasi di perkotaan dan kabupaten berpenduduk padat di Jawa dan Bali.

Beberapa alternatif pemecahan masalah transportasi perkotaan di kota-kota besar Indonesia. (paper Series No. 4)

Ofyar Z. Tamin   2005 5.922

Kondisi krisis moneter yang berkelanjutan yang melanda negara kita akhirnya - akhir ini meyebabkan pendekatan konvensial yang sering digunakan dalam pemecahan masalah transportasi perkotaan tidak cocok lagi pada saat saat sekarang ini. Selain angkutan umum sangat sering dituduh menjadi penyebab kemacetan di semua kota-kota besar Indonesia. Hal ini disebabkan tidak tepatnya perencanaan yang menyeluruh yang mencakup semua aspek aspek yang akan terlibat didalamnya seperti: pola tata guna tanah, pola jaringan jalan, pola penyebaran pendudu dan pola kebutuhan pergerakan, sistem operasi dan tingkat pelayanan. Tingkat pertumbuhan kendaraan yagn cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini, sementara panjang dan lebar jalan yang nyaris tidak berubah, membuat kota semakin kesulitan mengakomodir pertumbuhan tersebut. Penanganan terhadap modal angkutan umum merupakan bagian terpenting dari upaya mengatasi permasalahan lalu-lintas.Buku ini menjelaskan tentang konsep Manajemen Kebutuhan Transportasi (MKT) yang diharapkan dapat menggantikan pendekatan konvensial tersebut dalam memecahkan masalah transportasi perkotaan. Dan juga menguraikan beberapa permasalahan utama yang ditimbulkan oleh keberadaan angkutan umum ditinjau dari sisi demand dan supply dan beberapa usaha perbaikan sistem transportasi angkutan umum yang perlu dilakukan dalam usash untuk memecahkan masalah transportasi di perkotaan.

Pedoman Pendidikan Kesehatan Lingkungan Dengan Metoda Partisipatori Bagi Guru Sekolah Dasar Kelas 4,5 dan 6

Indonesia. Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi. Ditjen PPM & PL Depkes.   2003 987

Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan keturunan, yang saling terkait. Lingkungan dan perilaku mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap kesehatan masyarakat lingkuingan dan perilaku yang buruk dapat menimbulkan terjadinya penyakit.Masyarakt sekolah (guru, siswa, orang tua siswa, dan pegawai sekolah) dapat berperan untuk memperbaiki lingkungan dan perilaku masyarakat dengan menggunakan metode partisipasi. Metoda partisipatori sudah banyak dipergunakan dalam pemberdayaan masyarakat kaerna hasil sangat baik dan prosesnya menyenangkan. Metoda ini coco untuk diterapkan di Sekolah Dasar karena metode ini identik dengan metode cara belajar siswa aktif (CBSA) yang sekarang dikenal dengan kurikulum berbasisi kompetensi (KBK).Metode partisipatori mendorong meningktkan peran serta individu di dalam proses kelompok. Metode partisipatori meningkatkan rasa percaya diri dan rasa tanggungjawab. Metode ini membuata proses pengambil keputusan menjadi mudah dan menyengkan. Peserta belajar dari yang lain dan menghargao pengetahuan dan ketrampilan orang lian.

Pekerjaan Penyusunan National Action Plan Bidang Air Limbah: Laporan akhir, Desember 2003

Indonesia. Departemen Kimpraswil. Dirjen Tata Perkotaan Dan Tata Perdesaan   2003 845

Laporan ini secara umum mencakup subtansi pendahuluan, kajian existing penanganan air limbah, rumusan isu - isu startegis, rumusan sasaran pelayanan prasarana dan saran air limbah, rumusan kebijakan dan strategi pengembangan prasarana dan sarana air limbah, rencana tindak nasional pengembangan prasarana dan sarana air limbah serta kesimpulan.Tujuan studi ini adalah untuk membahas dan menyepakati bagaimana mengeinterprestasikan tujuan dan sasarana global mengenai pembangunan berkelanjutan yaitu "Millenium Developmen tGolas 2015. Bagaimana merumuskan dan menetapkan tujuan maupun sasarana penangaan air limbah nasional 2015. Menyepakati posisi Indonesia dibidang penanganan air limbah, Menyepakati kebijakan dan strategi serta program maupun rencana aksi untuk mencapai tujuan dan sasarana penganganan air limbah yan gdisepakati.

Lokakarya Pengelolaan Air Bersih Dan Penyehatan Lingkungan Yang Berkelanjutan, Subang 6 Maret 2003

Kelompok Kerja ABPL Kab. Subang.   2003 893

Latar belakang pengalaman di Kabupaten Subang, banyak proyek top down tetapi kurang ada kerjasama lintas sektor (antar departemen). Kondisi ABPL mulai berubah, karena berkurangnya kemampuan finansial pemerintah, maka partisipasi masyarakat mulai dikembangkan, meskipun mulai ada swadaya masyarakat tetapi masih banyak yang pasif menunggu bantuan.

Tujuan lokakarya untuk mendapatkan masukan dari semua stakeholder mengenai arah kebijakan yang akan dibuat termasuk prinsip dan prioritas pembangunan AMPL serta menggalang kerjasama antar pelaku dalam mengembangkan kebijakan air bersih dan penyehatan lingkungan (ABPL) di Subang.

Proses lokakarya dimulai dari pembukaan, bina suasana dan perkenalan untuk menghilangkan kekakuan dan menciptakan suasana kondusif dan informal, presentasi kebijakan nasional, penyampaian hasil kunjungan lapangan, serta diskusi interaktif.

Output dari lokakarya ini adalah dipahaminya prinsip-prinsip kebijakan umum Nasional ABPL, disepakatinya prinsip-prinsip kebijakan umum dan upaya strategis dalam pengelolaan ABPL di kabupaten Subang, serta diperolehnya prioritas isu yang perlu ditangani dalam menuju visi Subang Sehat 2008 melalui penyediaan sarana ABPL.

Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas II Untuk Permukiman Padat di Kampung Karang Kletak RW III. Rt 6, Ds/Kel. Mandaranrejo, Kec. Bugul Kidul Kota Pasuruan.

Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM Mitra Warga   2003 791

Kondisi umum dan permasalahan penduduk Kedung Karang Kletak RW II RT 6 yang memiliki jamban sedikit hanya 18 buah, untuk BAB mereka menggunakan pematang tambak dan lahan kosong yang berada di ujung timur wilayah kampung.Dengan adanya Proposal Rencana Pembangunan Sanitasi Oleh Masyarakat/Sanimas Untuk Permukiman Padat kota Pasuruan. Dengan tujuan agar dana yang telah dialokasikan, sebagaimana tercantum dalam nota kesepakatan antara SANIMAS dengan Pemerintah Kota Pasuruan tentang pelaksanaan program SANIMAS untuk pembangunan sarana fisik sanitasi masyarakat, segera dicairkan.Dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Lokakarya Kebijakan Dan Rencana Kerja Bidang Air Bersih Dan Penyehatan Lingkungan, Subang 21 Januari 2003

Bappeda Kabupaten Subang   2003 905

Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten yang mengambil kesempatan untuk menguji cobakan draft kebijakan nasional ABPL di daerah dan dari rangkuman pengalaman uji coba ini akan dijadikan masukan bagi penyempurnaan kebijakan nasional sebelum diberlakukan dalam skala nasional.Lokakarya ini adalah untuk menggalang kerjasama antar stakeholders dalam mengembangkan kebijakan air bersih dan penyehatan lingkungan (ABPL)