Laporan/Prosiding

Laporan Kemajuan Waspola Facility Mei 2012

Waspola Facility   2012 1.286

Waspola Facility adalah proyek implementasi kebijakan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat (AMPL-BM) dan kebijakan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis lembaga (AMPL-BL) di Indonesia.

Selama bulan Mei ini, banyak kegiatan dilaksanakan oleh Waspola Facility yang terbagi dalam 3 komponen yaitu komponen pengembangan kebijakan yang meliputi persiapan uji coba water safety plan (WSP) yang akan dilaksanakan di ruas sungai Cikapundung, PDAM Bandarmasih Banjarmasin dan IKK Bakam Bangka Belitung dengan melaksanakan lokakarya  di hotel Grand Hyatt Jakarta yang dilanjutkan dengan pertemuan di Bandung untuk memetakan kesiapan sosialisasi WSP.

Komponen kedua tentang implementasi kebijakan yang terdiri dari pemetaan Pokja AMPL Daerah; fasilitasi dan partisipasi kegiatan/program Pokja AMPL Nasional dan daerah serta proyek proyek terkait AMPL berbasiskan permintaan dengan melaksanakan lokakarya penguatan kapasitas Pokja AMPL Provinsi Gorontalo dalam mendukung penyusunan rencana pembangunan daerah sektor AMPL, lokakarya review renstra Provinsi Sulawesi Tengah, pelatihan kampanye public dan komunikasi PPSP, pertemuan koordinasi pembangunan AMPL Sulawesi Barat, pertemuan teknis STBM, dan lokakarya keberlanjutan AMPL.

Komponen ketiga yaitu manajemen sektor yang melaksanakan dukungan pengelolaan pengetahuan untuk STBM, perkembangan situs Waspola Facility, pertemuan jejaring AMPL, pameran hari air dunia, pertemuan koordinasi corporate social responcibility untuk pembangunan AMPL. Komponen keempat tentang manajemen proyek yang terdiri dari grant processing unit. Semua komponen ini terangkum dalam laporan kemajuan Waspola Facility bulan Mei 2012.

 

 

 

 

Waspola Facility: Laporan Bulanan Agustus 2012. 033/2012/AWP1/C4/MPR08 (AusAID Initiative INI 390)

Wapola Facility   2012 1.398

Laporan bulanan ini berisikan rangkuman beberapa kegiatan yang telah terlaksana selama bulan Agustus 2012. Disini terlihat cukup banyak kemajuan yang telah dicapai melalui Waspola Facility baik dari komponen pengembangan kebijakan (RPA dan Sinergi Perencanaan AMPL), implementasi kebijakan (Assessment Pokja AMPL serta fasilitasi pemerintah daerah/proyek AMPL) dan manajemen sektor (dukungan pengelolaan pengetahuan, komunikasi dan jejaring AMPL).

Dilaporan ini dipaparkan bahwa uji coba rencana pengamanan air (RPA) tidak hanya dilaksanakan di sungai Cikapundung Bandung saja, melainkan juga dilaksanakan di Bangka tepatnya RPA SPAM IKK Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka. Untuk fasilitasi pemerintah daerah/proyek AMPL meliputi persiapan refresher training Pokja AMPL Nasional dan rapat pembahasan persiapan workshop STBM. Dalam manajemen sektor yang terdiri dari komunikasi, publikasi dan jejaring AMPL dan dukungan jejaring AMPL.  Sedangkan manajemen proyek meliputi review rencana kerja Waspola Facility dan pengelolaan administrasi grant dan proposal Juli 2012.

 

SHAW Programme: Program Penyediaan Air Minum, Higiene dan Sanitasi untuk Kawasan Indonesia Timur (Sanitation, Hygiene and Water Programme). Laporan Dwi-Bulanan (Juli-Agustus 2012) Yogyakarta, 25 September 2012

Simavi   2012 1.052

SHAW Program merupakan Program Penyediaan Air Minum, Higiene dan Sanitasi untuk Kawasan Timur Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dengan meningkatkan status kesehatan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan.   

Dalam menjalankan programnya ini, SHAW berpedoman dan fokus pada 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Selain Simavi sebagai koordinator aktivitas SHAW ini dilaksanakan  oleh 5 LSM lokal sebagai pelaksana lapangan yaitu CD-Bethesda, Plan Indonesia, Rumsram, Yayasan Dian Desa dan Yayasan Masyarakat Pedulu. 

Laporan ini berisikan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan SHAW selama kurun waktu Juli dan Agustus 2012 diantaranya adalah perkembangan terkini dan pelajaran dari para mitra SHAW, rencana kerja, perkembangan STBM di Indonesia Bagian Timur dan lokakarya Monitoring Format Baru dan Sanitasi Sekolah oleh Kelompok Kerja SHAW.

 

 

 

SHAW Programme: Program Penyediaan Air Minum, Higiene dan Sanitasi untuk Kawasan Indonesia Timur (Sanitation, Hygiene and Water Programme). Laporan Dwi-Bulanan (Mei-Juni 2012) Yogyakarta, 25 Juli 2012

Simavi   2012 959

Shaw Program merupakan proyek pertama di Indonesia yang sejak awal menerapkan pendekatan 5 pilar STBM baik di tingkat komunitas, kecamatan dan bahkan tingkat kebupaten. Program ini mendukung penuh Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikoordinir oleh Pokja AMPL Nasional berkolaborasi dengan Kementrian Kesehatan melalui Sekretariat STBM)

Mulai bulan Januari 2012, Shaw Program ini aktif di 9 kabupaten yang ada di 3 provinsi yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Flores Timur, Sikka, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah), Provinsi Papua (Kabupaten Supiori dan Biak Numfori) dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Timur). Dalam pelaksanaan programnya Shaw ini dikoordinir oleh Simavi yang bekerjasama dengan 5 LSM lain sebagai pelaksana program yaitu CD-Bethesda, Plan Indonesia, Rumsram, Yayasan Dian Desa dan Yayasan Masyarakat Peduli. Pada Juni 2012 yang menjadi target desa intervensi STBM terdiri dari  636 desa dengan capaian 485 desa.

 

Modul Mandiri Pendidikan Kesehatan Di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Kementrian Kesehatan RI, Kata pengantar oleh Lily S Sulistyowati   2011 2.521

Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas baik fisik, mental, sosial dan mempunyai produktifitas yang optimal merupakan salah satu modal pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus dimulai sejak  dalam kandungan, usia balita, usia sekolah sampai usia lanjut.

Salah satu upaya melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yaitu melalui pendidikan, tepatnya di Sekolah/Madrasah dengan cara bekerja sama dengan pihak sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Disini tidak hanya melibatkan murid akan tetapi juga para guru serta orang tua murid.

Untuk mendukung pelaksanaan UKS khususnya, Kementrian Kesehatan telah mengembangkan Modul Mandiri Pendidikan Kesehatan bagi Guru Sekolah Dasar/Madrasah yang dirancang agar lebih mudah dipraktekkan oleh guru atau pelaksana UKS. Modul ini dikemas dalam bentuk permainan yang menggembirakan sesuai dengan keperluannya agar dapat lebih bermakna dan memberikan manfaat serta dijadikan kebiasaan hidup bersih dan sehat oleh peserta didik.

 

Laporan Pendahuluan Penyusunan Pedoman Tata Laksana & Petunjuk Teknis Air Dan Sanitasi Sekolah Dasar

Rositayanti Hadisoebroto   2011 1.419

Dalam pelaksanaan sanitasi sekolah banyak pihak yang terlibat dan mempunyai kontribusi positif sesuai dengan bidang serta keahliannya.  Kontribusi ini akan memberi hasil yang optimal apabila memiliki suatu grand design yang menjadi arahan bagi semua pihak. Untuk  itulah Pokja AMPL Nasional bekerja sama dengan Unicef dan Plan Indonesia berinisiatif untuk mengembangkan program sanitasi sekolah yang ditujukan untuk mendukung peningkatan PHBS dan akses terhadap sarana sanitasi di Sekolah Dasar  dengan menyusun pedoman umum sanitasi sekolah .  Hal ini tidak terlepas dari program nasional usaha kesehatan sekolah.

Laporan ini merupakan laporan pendahuluan dalam rangka menyusun pedoman tata laksana dan petunjuk teknis air dan sanitasi Sekolah Dasar.  Secara garis besar laporan ini berisikan informasi umum terkait dengan sanitasi sekolah diantaranya adalah pengertian sanitasi sekolah, komponen sanitasi sekolah, potesi gangguan kesehatan, criteria sanitasi sekolah, pihak yang ter;inat beserta peranannya dalam sanitasi sekolah dan Pedoman umum sanitasi sekolah.

Adapun hasil yang telah diperoleh sampai saat ini terdiri dari kuesioner awal, pengumpulan data sekunder, uji coba kuesioner, kuesioner final dan outline pedoman.

Laporan Progress Pamsimas, September 2011

Pamsimas   2011 899

Laporan progress Pamsimas ini berisi berbagai macam kegiatan dan data yang telah dilaksanakan oeh Pamsimas selama bulan September 2011. Adapun isi dari laporan ini adalah pengadaan konsultan, implementasi dan status penyerapan dana desa, status pencatatan penggunaan loan, pertanggungjawaban penggunaan dana, data MIS dan lampiran lampiran.

Sampai bulan September ini, kegiatan sosialisasi sudah dilaksanakan di 1251 desa, IMAS sudah selesai di 1249 desa, pemicuan CLTS sudah dilaksanakan di 1246 desa dan yang sudah melakukan sertifikasi pada 1242 desa.

Laporan Progress Pamsimas, Oktober 2011

Pamsimas   2011 968

Berbagai  macam kegiatan telah dilaksanakan Pamsimas selama bulan Oktober ini.  Adapun kegiatan itu adalah pengadaan konsultan yang dalam bulan ini sedang dalam proses evaluasi lelang. Selain pengadaan konsultan laporan ini berisi implementasi dan status penyerapan dana desa tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011, pelaksanaan training, status pencatatan penggunaan loan, pertanggung jawaban penggunaan dana, data MIS dan lampiran lampiran terkait dengan kegiatan.

Dalam laporan kali ini diungkapkan pula beberapa kegiatan untuk pelaksanaan Pamsimas 2011 dimulai dengan pelaksanaan roadshow regional yang dilaksanakan Juli s/d Oktober 2010 yang ditindaklanjuti dengan adanya Nota kesepakatan pelaksanaan Pamsimas 2011 yang ditandatangani Bupati/Walikota dan DPRD, terbitnya surat Dirjen Cipta Karya yang ditindaklanjuti dengan pengajuan usulan dan SK Bupati/Walikota terhadap penetapan desa 2011 hingga menetapkan jumlah desa yang mendapatkan program Pamsimas berjumlah 1251 desa yang tersebar di 109 Kabupaten dan 15 Provinsi serta kegiatan lainnya.

Laporan Progress Pamsimas, Juli 2011

Pamsimas   2011 945

Tujuan dari program Pamsimas yaitu untuk meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang dapat mengakses perbaikan pelayanan serta fasilitas air minum dan sanitasi serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat (hygiene) dalam rangka usaha pencapaian target MDGs sektor air minum dan sanitasi melalui upaya upaya pengaras-utamaan (mainsteaming) dan perluasan (scaling up) pendekatan berbasis masyarakat (community driven approach).

Untuk melaksanakan dan mencapai tujuan tersebut berbagai upaya telah dilakukan Pamsimas, diantaranya adalah pengadaan konsultan, pelaksanaan roadshow regional yang ditindaklanjuti dengan adanya Nota Kesepakatan Pelaksanaan Pamsimas 2011 yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota dan DPRD, adanya surat Dirjen Cipta Karya mengenai alokasi Pamsimas TA 2011, Rapat Konsinyasi Pelaksanaan Pamsimas, dan beberapa pelatihan yang terkait dengan program Pamsimas.

 

Laporan Progress Pamsimas, November 2011

Pamsimas   2011 918

Progres tahapan desa 2011 replikasi  mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010, dimana jumlah desa replikasi 2010 sebanyak 152 desa sedangkan di tahun 2011 adalah 196 desa. Adapun kegiatan pelaksanaan desa replikasi terdiri dari kegiatan sosialisasi, IMAS dan pemicuan CLTS yang sudah dilaksanakan di 188 desa dan yang sudah melakukan sertifikasi di 180 desa.

Adapun jumlah desa yang mendapatkan HID tahun 2011 sebanyak 109 desa yang terdiri dari 35 desa sumber dana AusAID dan 74 desa sumber dana APBN. Guna meningkatkan kapasitas fasilitasi, CMAC merencanakan penyelenggaraan TOT, training maupun refreshing kepada PMAC, trainer untuk segera dilatihkan kepada para DMAC dan fasilitator.